Siapa Saja Tokoh Dibalik Lahirnya Sumpah Pemuda?Inilah Pahlawan Pelopor Ikrar Persatuan Pemuda Indonesia
Pada awal abad ke-19 merupakan masa dimana kesadaran nasional para pemuda Indonesia mulai bangkit. Pada masa itu mulai muncul berbagai organisasi seperti Budi Utomo yang berdiri pada tahun 1908, Jong Java pada tahun 1915, Jong Sumatranen Bond pada tahun 1917, Jong Ambon pada tahun 1918, dan juga Jong Batak Bond pada tahun 1925. Semua organisasi tersebut merupakan bentuk semangat baru para pemuda Indonesia untuk memperjuangkan kemajuan bangsa Indonesia.
Tetapi perjuangan organisasi tersebut awalnya hanya bersifat kedaerahan yang hanya berfokus pada daerah, wilayah, dan identitas asal dari masing-masing organisasi tersebut. Tetapi kesadaran akan pentingnya persatuan baru muncul ketika para pemuda sering bertukar pikiran dan gagasan melalui berbagai kongres pemuda yang diadakan. Dan pada Kongres Pemuda II , yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta) menjadi puncak pemikiran dan kesepakatan para tokoh muda dari berbagai daerah di Indonesia. Dari pertemuan Kongres Pemuda itu lahirlah Sumpah Pemuda.
Tokoh-tokoh Muda Dibalik Lahirnya Sumpah Pemuda
Soegondo Djojopoespito
Soegondo Djojopoespito merupakan tokoh yang berasal dari organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Dalam Kongres Pemuda II Soegondo Djojopoespito memiliki peran menjadi ketua panitia. Dengan wibawa dan keteguhannya, Soegondo Djojopoespito berhasil mengkoordinir jalannya kongres yang dihadiri oleh berbagai organisasi dari seluruh Indonesia dan menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya persatuan juga solidaritas para pemuda, yang kemudian menjadi penyemangat lahirnya Sumpah Pemuda.
Mohammad Yamin
Mohammad Yamin merupakan tokoh sastrawan dan politikus yang berasal dari Sumatra Barat dan merupakan anggota dari organisasi Jong Sumatranen Bond. Ia merupakan tokoh yang dikenal sebagai penggagas ide persatuan Indonesia. Dalam pidatonya Mohammad Yamin menyampaikan pandangan besar mengenai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Pandangan inilah yang kelak menjadi dasar rumusan teks Sumpah Pemuda yang kita ketahui saat ini.
Wage Rudolf Supratman (W.R. Supratman)
Wage Rudolf Supratman atau yang biasa kita kenal dengan nama W.R Supratman dikenal karena jasanya sebagai pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II. Dengan penuh keyakinannya ia memainkan lagu ciptaanya menggunakan alat musik biola, menyajikan melodi yang mengobarkan semangat nasionalisme. Dan saat ini lagu ciptaanya telah menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan dengan bangga disetiap upacara kenegaraan.
Amir Sjarifuddin Harahap
Amir Sjarifuddin Harahap merupakan salah satu anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Ia merupakan sosok penting dalam pengorganisasian Kongres Pemuda II dan aktif sebagai penggerak di kalangan mahasiswa dan pelajar untuk menunjukkan semangat nasionalisme. Dari pemikirannya yang progresif turut memberikan warna dalam perjuangan menuju kemerdekaan, kelak Amir Sjarifuddin Harahap dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional dan perdana menteri Indonesia pada masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia.
Johannes Leimena
Johannes Leimena dikenal sebagai tokoh pemuda perwakilan dari Indonesia Timur yang memiliki jiwa nasionalis dan juga perwakilan dari organisasi Jong Ambon. Keterlibatannya membuktikan bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak hanya berasal dari satu daerah, tetapi meliputi seluruh wilayah nusantara. Kelak ia akan menjadi tokoh didalam dunia politik dan kesehatan Indonesia.
Kartini Kartaradjasa
Kartini Kartaradjasa merupakan perempuan satu-satunya yang aktif pada Kongres tersebut. Ia mendorong agar semangat kebangsaan tidak hanya menjadi milik laki-laki, tetapi juga bagi kaum perempuan di Indonesia. Dan ia juga membuktikan bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam perjuangan Indonesia.
R.M. Djoko Marsaid
R.M. Djoko Marsaid merupakan tokoh dari organisasi Jong Java sebagai perwakilan dari organisasi terbesar saat itu, dan ia memiliki peran sebagai wakil ketua panitia dalam Kongres Pemuda II. Pada Kongres Pemuda II R.M. Djoko Marsaid berperan penting dalam penyatuan perbedaan pandangan dan pendapat antar organisasi pemuda yang hadir pada Kongres Pemuda II. Perannya sebagai wakil ketua panitia menandakan kerjasama antar suku dan organisasi merupakan kunci utama keberhasilan Kongres Pemuda II ini.
Amir Husin
Amir Husin merupakan perwakilan dari Sumatra Utara sekaligus perwakilan dari organisasi Jong Batak Bond. Ia membawa semangat kebersamaan, dan memotivasi para pemuda agar tidak memandang perbedaan etnis sebagai penyekat melainkan sebagai kekuatan bangsa Indonesia untuk bersatu.
Suhatno
Suhatno memiliki peran sebagai sekretaris pada Kongres Pemuda II yang bertugas untuk keperluan administratif penting dalam penyusunan agenda, pencatatan hasil rapat, dan juga penyebarluasan hasil dari Kongres Pemuda II. Kontribusinya memastikan seluruh proses kongres dan pendokumentasian berjalan dengan baik
Para tokoh dibalik lahirnya Sumpah Pemuda telah membuktikan bahwa persatuan adalah kekuatan utama bagi bangsa Indonesia. Mereka memikirkan dan mempersiapkan dengan matang masa depan bangsa Indonesia. Dan kini tugas kita sebagai generasi muda adalah melanjutkan semangat persatuan bangsa agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak-pihak yang ingin merusak bangsa Indonesia.
Baca juga: Kisah Dibalik Kongres Sumpah Pemuda : Ketika Para Pemuda Berkumpul Untuk Masa Depan Bangsa Indonesia